Apa Itu BMI dan Bagaimana Cara Menghitungnya

Mastono

Mastono

Personal Trainer di FIT HUB Nipah Mall Makassar

Menjaga berat badan bukan hanya penting untuk penampilan saja, loh. Berat badan dapat menjadi salah satu indikator untuk mengukur kesehatan tubuh. Nah, biasanya hal ini akan dilihat dari indeks massa tubuh atau lebih populer dikenal sebagai body mass index (BMI).

Pengukuran BMI digunakan untuk orang dewasa di atas usia 20 tahun. Mungkin kamu juga salah satu orang yang sudah pernah mengukur BMI.

Cara menghitung BMI juga cukup mudah sehingga banyak orang menggunakannya sebagai alat pengukur cepat. Nah, untuk mengetahui lebih lengkap, simak penjelasan berikut ini, ya!

Apa Itu BMI?

Apa Itu BMI - freepik.jpg

BMI adalah alat pemeriksaan medis sederhana yang digunakan untuk mengukur rasio tinggi badan dan berat badan. Hasil pengukuran tersebut memperkirakan jumlah lemak tubuh yang kamu miliki.

Pada kebanyakan orang, BMI berkorelasi dengan lemak tubuh. Makin tinggi indeks angka hasil pengukurannya, makin banyak lemak tubuh kamu. Namun, BMI tidak digunakan untuk mendiagnosis kesehatan, ya.

Biasanya, BMI bisa dijadikan sebagai salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui status kebugaran seseorang. Setelah itu, kamu bisa memanfaatkannya agar bisa membuat fitness goal di gym. Tidak hanya kondisi kelebihan berat badan, orang dengan berat badan kurang juga perlu melatih kebugaran di gym untuk meningkatkan kondisi tubuhnya.

Cara Menghitung BMI

Cara Menghitung BMI - freepik.jpg

Cara menghitung BMI dengan sistem metrik adalah berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat. Jika tinggi badan biasanya diukur dalam sentimeter, gunakan pengukuran tinggi badan dalam sentimeter.

Rumus BMI

BMI= berat (dalam kilogram) / [tinggi (meter)]2 Contoh: Berat Badan = 55 kg, Tinggi Badan = 150 cm Perhitungan BMI: 55 / (1,50)2 = 24,4

Klasifikasi Tabel BMI untuk Orang Dewasa

Setelah mengetahui status klasifikasi BMI, kamu bisa membuat keputusan untuk menurunkan atau mungkin juga menaikkan berat badan. Berikut ini klasifikasi status berat badan orang dewasa berdasarkan BMI.

  • Kurang dari 18,5: status berat badan kurang
  • Kisaran 18,5—24,9: berat badan yang sehat/ideal
  • Kisaran 25—29,9: kelebihan berat badan
  • Lebih dari 30: termasuk klasifikasi obesitas

Menurut kategori status berat badan BMI, orang dengan BMI antara 25—29,9 termasuk dalam klasifikasi orang yang kelebihan berat badan. Sementara itu, orang yang memiliki BMI di atas 30 akan diklasifikasikan sebagai obesitas.

Memahami BMI untuk Indikator Lemak Tubuh

Memahami BMI untuk Indikator Lemak Tubuh - freepik.jpg

Korelasi antara BMI dan lemak tubuh memang cukup kuat. Namun, dua orang dengan BMI yang sama mungkin tingkat lemak tubuh yang berbeda. Berikut ini beberapa informasi dari hasil analisis BMI terhadap kondisi tubuh.

  • Dengan BMI yang sama, wanita cenderung memiliki lebih banyak lemak tubuh dibandingkan pria
  • Dengan BMI yang sama, kelompok ras atau etnis tertentu mungkin memilih jumlah lemak tubuh mungkin lebih tinggi atau lebih rendah
  • Dengan BMI yang sama, rata-rata orang lanjut usia cenderung memiliki lebih banyak lemak tubuh dibandingkan orang dewasa muda
  • Dengan BMI yang sama, atlet memiliki lebih sedikit lemak tubuh dibandingkan orang dewasa yang bukan atlet.

Akurasi BMI sebagai indikator kegemukan juga tampak lebih tinggi pada orang dengan tingkat BMI dan lemak tubuhnya lebih tinggi. Orang dengan BMI yang sangat tinggi juga kemungkinan memiliki lemak tubuh yang tinggi. BMI yang relatif tinggi dapat disebabkan oleh tingginya lemak tubuh atau tingginya massa tubuh tanpa lemak (otot dan tulang).

Singkatnya, BMI merupakan alat atau cara cepat yang bisa digunakan penyedia layanan kesehatan untuk menilai risiko seseorang atas kondisi kesehatan tertentu. Namun, kamu membutuhkan pengujian lain yang lebih akurat untuk melakukan analisis terhadap kondisi kesehatan kamu, ya.