Lemak Sebagai Cadangan Energi
Segala sesuatu yang kita makan terdiri dari zat gizi makro (protein, karbohidrat, dan lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Zat gizi ini kemudian diubah menjadi energi di dalam tubuh kita, membantu memberi bahan bakar pada semua fungsi tubuh dan juga aktivitas yang kita lakukan sehari-hari.
Meskipun lemak makanan sering dianggap sebagai penyebab banyak masalah kesehatan, namun sebenarnya lemak merupakan nutrisi penting untuk kesehatan yang optimal. Banyak yang beranggapan bahwa lemak itu jahat dan tidak diperlukan oleh tubuh, jadi banyak orang yang ingin “mengeliminasi” lemak dari tubuhnya. Padahal lemak sama seperti zat gizi makro lainnya, yaitu protein dan karbohidrat, dibutuhkan oleh tubuh kita dalam jumlah yang cukup banyak.
Di dalam tubuh terdapat jaringan yang disebut jaringan adiposa. Jaringan ini adalah jaringan yang berfungsi untuk menampung lemak-lemak yang masuk ke dalam tubuh. Jumlah sel adiposa tergantung dengan dengan jumlah lemak yang masuk, semakin banyak lemak masuk maka semakin banyak sel adiposa yang terbentuk untuk menampung lemak tersebut. Beberapa fungsi dari jaringan adiposa (simpanan lemak) antara lain memberikan bantalan dan insulasi pada organ dalam, melindungi saraf, mendistribusi vitamin (A, D, E, dan K) ke seluruh tubuh dan berperan dalam sintesis hormon.
Selain itu lemak yang didapat dari makanan bisa menjadi komponen penting untuk menjadi sumber energi ketika berolahraga. Satu gram lemak mengandung nilai sembilan kalori. Kepadatan kalori ini (yang tertinggi dari semua nutrisi) dan kapasitas penyimpanan lemak yang tidak terbatas menjadikannya cadangan energi terbesar bagi tubuh kita. Akan tetapi ketika lemak-lemak tersebut tidak digunakan sebagai cadangan energi, maka lemak tersebut akan terakumulasi dan menyebabkan kenaikan berat badan.
Ketika ketersediaan glukosa menipis maka lemak mulai digunakan tubuh sebagai sumber energi ketika ketersediaan glukosa tersisa setengahnya.
Intensitas serta lamanya waktu kita berolahraga, akan mempengaruhi tubuh dalam menggunakan lemak sebagai bahan bakar, dimana lemak akan memberikan energi bagi tubuh pada aktivitas olahraga dengan intensitas rendah hingga sedang. Pada saat berolahraga yang dilakukan dengan intensitas 65% dari denyut jantung maksimum, lemak menyumbang 50% atau lebih untuk bahan bakar yang dibutuhkan oleh otot untuk berkontraksi dan bergerak.
Referensi: https://us.humankinetics.com/blogs/excerpt/the-bodys-fuel-sources https://www.verywellfit.com/sports-nutrition-how-fat-provides-energy-for-exercise-3120664#citation-6 https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0278591905701630