Health

Kenali Gejala dan Jenis Cedera Kepala serta Penanganan yang Tepat

03 Nov 2025

avatar

Mastono

Bagikan Blog

Kenali Gejala dan Jenis Cedera Kepala serta Penanganan yang Tepat

Cedera kepala bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja. Meski kadang terlihat sepele, cedera kepala bukan hal yang boleh dianggap enteng.

Soalnya, kepala adalah “rumahnya” otak, organ vital yang mengatur seluruh fungsi tubuh kita.

Banyak orang berpikir kalau kepala tidak berdarah atau benjolnya kecil, berarti tidak apa-apa. Padahal, dampak cedera kepala bisa muncul beberapa jam bahkan beberapa hari setelah kejadian.

Makanya, penting banget buat kita tahu apa saja jenis cedera kepala, gejalanya, dan cara menanganinya dengan benar.

Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Cedera Kepala?

54727.jpg Secara sederhana, cedera kepala adalah kondisi ketika kepala mengalami benturan, tekanan, atau guncangan kuat yang memengaruhi jaringan otak di dalam tengkorak.

Cedera ini bisa ringan seperti benjolan kecil sampai berat, seperti perdarahan atau kerusakan permanen pada otak.

Dalam dunia medis, cedera kepala disebut juga sebagai traumatic brain injury (TBI) atau cedera otak traumatik.

Cedera ini bisa memengaruhi cara seseorang berpikir, bergerak, berbicara, hingga berperilaku.

Karena itu, meskipun gejalanya terlihat ringan di awal, pemeriksaan tetap perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada gangguan serius pada otak.

Tipe-Tipe Cedera Kepala

Melansir Cleveland Clinic, secara umum cedera kepala dibagi menjadi dua jenis yaitu cedera kepala tertutup dan cedera kepala terbuka.

Masing-masing punya karakteristik dan tingkat keparahan yang berbeda.

1. Cedera Kepala Tertutup (Closed Head Injury)

Ini adalah jenis cedera kepala yang paling umum. Disebut tertutup karena tengkorak tidak retak atau terbuka, tapi otak tetap mengalami guncangan hebat akibat benturan.

Contoh paling sering adalah saat kepala terbentur dashboard mobil dalam kecelakaan, atau jatuh dari sepeda tanpa helm.

Kondisi ini bisa menyebabkan:

  • Gegar otak (concussion)

Merupakan bentuk paling ringan dari cedera kepala. Biasanya menyebabkan pusing, kebingungan, mual, atau kehilangan kesadaran singkat.

  • Kontusio otak (brain contusion)

Yaitu memar pada jaringan otak akibat benturan kuat. Kalau parah, bisa menyebabkan pembengkakan otak.

  • Pendarahan internal

Kadang pembuluh darah kecil di dalam otak bisa pecah tanpa disadari, menyebabkan tekanan di dalam tengkorak meningkat.

2. Cedera Kepala Terbuka (Open Head Injury)

Jenis ini terjadi ketika ada luka yang membuat tulang tengkorak retak atau terbuka, sehingga jaringan otak terekspos.

Penyebabnya bisa karena benda tajam, kecelakaan berat, atau benturan keras. Cedera kepala terbuka jelas tergolong darurat medis yang harus segera ditangani.

Gejala Cedera Kepala yang Perlu Diwaspadai

Gejala cedera kepala bisa muncul langsung setelah benturan atau beberapa jam kemudian. Itu sebabnya, penting banget memantau kondisi orang yang baru saja mengalami benturan di kepala, meski terlihat baik-baik saja.

Berikut tanda-tanda umum yang perlu diperhatikan:

Gejala Cedera Kepala Ringan

  • Pusing atau sakit kepala ringan
  • Mual atau muntah sesekali
  • Rasa kantuk tapi masih bisa dibangunkan
  • Kebingungan ringan atau sulit fokus
  • Penglihatan sedikit kabur
  • Benjolan atau memar di kulit kepala

Biasanya gejala ini hilang dalam beberapa hari dengan istirahat cukup. Tapi tetap harus hati-hati kalau gejala makin parah.

Gejala Cedera Kepala Sedang hingga Berat

  • Sakit kepala hebat dan terus-menerus
  • Muntah berulang
  • Kehilangan kesadaran (pingsan)
  • Sulit bicara atau berjalan
  • Gerakan tubuh tidak seimbang
  • Penglihatan ganda atau buram parah
  • Kejang
  • Cairan bening atau darah keluar dari hidung/telinga
  • Perubahan perilaku (mudah marah, bingung, gelisah)

Kalau salah satu gejala di atas muncul, jangan tunggu lama-lama dan segera bawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan.

Penanganan Awal Cedera Kepala

Tindakan cepat dan tepat sangat penting dalam kasus cedera kepala, karena bisa mencegah komplikasi serius.

Berikut langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan sebelum korban dibawa ke tenaga medis:

1. Pastikan Korban Dalam Posisi Aman

Kalau korban jatuh atau kecelakaan, jangan langsung memindahkan posisinya, terutama jika dicurigai ada cedera leher atau tulang belakang.

Pastikan area sekitar aman, lalu biarkan korban tetap diam sebisa mungkin.

2. Periksa Respons dan Kesadaran

Coba ajak korban berbicara atau tepuk perlahan bahunya untuk melihat respons. Jika tidak merespons atau kehilangan kesadaran, segera hubungi layanan darurat.

3. Hentikan Pendarahan

Kalau ada luka di kepala, tekan perlahan dengan kain bersih untuk menghentikan perdarahan. Jangan menekan terlalu keras dan jangan mencoba mengeluarkan benda yang tertancap di kepala.

4. Kompres Dingin

Untuk mengurangi benjolan atau bengkak, kompres area yang terbentur dengan es yang dibungkus kain selama 10–15 menit. Jangan menempelkan es langsung ke kulit.

5. Awasi Selama 24 Jam

Bahkan setelah tampak pulih, orang yang mengalami benturan kepala perlu diawasi selama setidaknya 24 jam.

Jika muncul gejala seperti muntah terus-menerus, mengantuk berlebihan, atau bicara tidak jelas, segera bawa ke dokter.

Pemeriksaan dan Penanganan Medis

Di rumah sakit, dokter biasanya akan memeriksa tingkat kesadaran pasien menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS) yaitu sebuah skala untuk menilai respon mata, bicara, dan gerak tubuh.

Kalau dicurigai ada cedera lebih serius, dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan seperti:

  • CT scan atau MRI, untuk melihat apakah ada perdarahan, pembengkakan, atau retakan di tulang tengkorak.
  • X-ray, jika dicurigai ada patah tulang di wajah atau leher.

Penanganan cedera kepala tergantung tingkat keparahannya:

  • Cedera ringan: biasanya cukup dengan observasi, istirahat, dan obat pereda nyeri.
  • Cedera sedang: mungkin memerlukan rawat inap untuk pemantauan dan terapi tambahan.
  • Cedera berat: bisa membutuhkan tindakan operasi, terutama jika ada perdarahan atau tekanan tinggi dalam otak (intracranial pressure).

Komplikasi yang Bisa Terjadi

Kalau tidak ditangani dengan baik, cedera kepala bisa menimbulkan komplikasi jangka panjang, seperti:

  • Gangguan daya ingat dan konsentrasi
  • Perubahan suasana hati (mudah marah, depresi)
  • Gangguan keseimbangan dan koordinasi tubuh
  • Sakit kepala kronis
  • Kejang berulang

Karena itu, setelah mengalami cedera kepala, sangat penting untuk menjalani kontrol lanjutan agar kondisi otak benar-benar pulih.

Cara Mencegah Cedera Kepala

Pencegahan selalu lebih baik daripada penanganan, apalagi untuk hal serius seperti cedera kepala. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan:

1. Gunakan Pelindung Kepala

Kalau kamu suka bersepeda, naik motor, atau olahraga ekstrem, selalu pakai helm yang sesuai standar keselamatan. Helm bisa mengurangi risiko cedera kepala berat hingga 70%.

2. Gunakan Sabuk Pengaman

Dalam kendaraan, sabuk pengaman bisa menahan posisi tubuh dan kepala agar tidak terbentur keras saat terjadi kecelakaan.

3. Waspadai Risiko Jatuh

Pastikan area rumah atau kantor aman dari risiko terpeleset, terutama untuk anak-anak dan lansia. Gunakan alas kaki yang tidak licin dan pencahayaan yang cukup.

4. Latih Keseimbangan dan Kekuatan Tubuh

Latihan ringan seperti yoga atau tai chi bisa membantu menjaga stabilitas tubuh dan mencegah jatuh yang bisa berujung pada cedera kepala.

Kesimpulan

Cedera kepala bukan hal yang bisa dianggap remeh. Sekilas memang bisa terlihat ringan, tapi dampaknya bisa serius kalau diabaikan. Mengenali tipe cedera kepala serta memahami gejala-gejala yang muncul sangat penting untuk menentukan langkah selanjutnya.

Saat berolahraga pun sebaiknya selalu perhatikan keselamatan agar kamu tak mengalami cedera yang tak diinginkan.

Jika berolahraga di gym, kamu bisa meminta bantuan personal trainer untuk mengawasi form dan gerakan agar tak salah dan mengalami cedera.

Di FIT HUB para personal trainer memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam dunia kebugaran, sehingga kamu tak perlu khawatir jika berlatih dengan bantuan mereka. Yuk, coba latihan dengan PT favoritmu di FIT HUB!

Blog Terkait

Membership

Personal Trainer

Kelas

Blog

Jadwal Kelas

Lokasi Klub

Fasilitas

Tentang Kami

Karir

Syarat & Ketentuan

Kebijakan Privasi

FAQs

Brand Partnership

Corporate Membership

[email protected]

[email protected]

[email protected]

Layanan Pengaduan Konsumen