Fitness

11 Jenis Cedera Olahraga yang Perlu Kamu Waspadai

02 Apr 2025

avatar

Pinky

Bagikan Blog

11 Jenis Cedera Olahraga yang Perlu Kamu Waspadai

Olahraga merupakan aktivitas yang punya segudang manfaat bagi kesehatan. Meski begitu, mewaspadai cedera olahraga juga merupakan hal yang tidak boleh disepelekan.

Selain teknik yang tidak tepat, intensitas olahraga yang tinggi dan berlebihan juga merupakan faktor penyebab cedera dapat terjadi.

Lantas jenis-jenis cedera olahraga apa saja yang harus diwaspadai? Pelajari informasi pentingnya dengan terus membaca artikel ini sampai akhir!

11 Jenis Cedera Olahraga yang Perlu Diketahui

11 Jenis Cedera Olahraga yang Perlu Diketahui.jpg

Jenis-jenis cedera olahraga pada dasarnya sangat beragam, termasuk dengan tingkat keparahannya yang bervariatif. Apa saja itu? Berikut di antaranya:

1. Tendinitis

Dikutip dari laman Mayo Clinic, tendinitis merupakan jenis peradangan atau iritasi yang terjadi pada tendon, jaringan ikat tebal yang menghubungkan antara otot ke tulang.

Cedera ini umumnya menyerang area bahu, siku, pergelangan tangan, lutut, dan tumit, di mana pengidapnya akan merasakan nyeri dan kekakuan.

Adapun pengobatan untuk cedera ini dapat meliputi kompresi es, pemberian obat anti radang, hingga terapi fisio untuk mencegah cedera lebih lanjut.

2. Strain

Strain atau juga dikenal sebagai muscle strain adalah cedera akut yang mengakibatkan otot atau tendon terlalu meregang.

Olahraga dapat menyebabkan strain ketika otot dipaksa bekerja melampaui batasnya, termasuk saat latihan berintensitas tinggi yang dilakukan tanpa pemanasan terlebih dahulu.

3. Tendon Rupture

Jenis cedera berikutnya adalah tendon rupture, cedera parah yang terjadi ketika tendon robek sebagian atau seluruhnya hingga otot terlepas dari tulang.

Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri hebat secara tiba-tiba, serta berpotensi memicu hilangnya kemampuan gerak pada area yang terkena.

Beberapa lokasi ruptur umumnya ditemui pada bagian tendon achilles, rotator cuff, bisep, dan quadricep.

Untuk menangani cedera jenis ini, biasanya diperlukan tindakan medis seperti pembedahan atau operasi.

4. Sprain

Sprain adalah jenis cedera yang terjadi pada ligamen, jaringan keras berbentuk pita yang menghubungkan bagian antar tulang.

Sprain dapat terjadi dengan tingkat keparahan ringan berupa peregangan minimal, hingga yang parah di mana ligamen robek secara menyeluruh.

Cedera ini dapat terjadi ketika rentang gerak dipaksa bekerja di luar gerak normalnya, seperti gerakan memutar secara tiba-tiba, terjatuh, atau pendaratan yang tidak tepat.

5. Bursitis

Bursitis merupakan kondisi peradangan pada bursae, kantong kecil berisi cairan yang berfungsi melindungi tulang, tendon, dan otot di sekitar sendi.

Adapun pemicu umum cedera ini dapat meliputi tekanan berkepanjangan pada sendi, atau gerakan berulang yang dilakukan dalam waktu lama.

Untuk mencegah bursitis, sebaiknya lakukan peregangan sebelum latihan, serta pertimbangkan meningkatkan intensitas latihan secara bertahap untuk mengurangi ketegangan berlebih pada sendi.

6. Plantar Fasciitis

Jika kamu pernah merasakan rasa sakit menusuk yang terjadi pada telapak kaki, kemungkinan itu merupakan gejala cedera plantar fasciitis.

Cedera olahraga yang satu ini dapat menyebabkan nyeri yang dirasakan pada tumit dan bagian bawah kaki.

Jika rasa nyeri timbul, kamu bisa mengatasinya dengan memberikan kesempatan kaki untuk beristirahat, sembari memberikan kompres es untuk mengurangi peradangan.

7. Dislokasi

Saat tulang bergeser atau terlepas dari sendi secara sepenuhnya, maka kondisi ini yang disebut sebagai dislokasi.

Cedera jenis ini pada dasarnya dapat terjadi di berbagai sendi pada tubuh, tapi sering ditemui khususnya pada area bahu, siku, jari, panggul, dan lutut.

Umumnya, dislokasi sering diderita oleh atlet yang terlibat di dalam olahraga berintensitas tinggi, seperti basket, sepak bola, dan voli yang melibatkan kontak fisik signifikan.

8. Fraktur

Jenis cedera olahraga selanjutnya adalah fraktur, kondisi ketika tulang mengalami retak, pecah, atau patah total hingga memisahkan tulang menjadi beberapa bagian.

Fraktur dapat terjadi karena adanya tekanan berlebih pada tulang, baik karena jatuh, benturan, atau gerakan berulang yang dilakukan secara berlebihan.

Selain itu, kepadatan tulang yang buruk juga dapat melemahkan tulang sehingga membuatnya lebih rentan mengalami cedera.

Oleh karena itu, mengkombinasikan latihan kekuatan dengan memperhatikan nutrisi yang tepat sangat penting untuk meningkatkan kesehatan tulang agar lebih resisten.

9. Anterior Cruciate Ligament (ACL)

ACL merupakan ligamen utama yang berada di lutut dan berfungsi untuk menghubungkan tulang paha (femur) dengan tulang kering (tibia).

Dalam kasus cedera ACL, nyeri bisa dirasakan ketika terjadi robekan dan peregangan berlebih pada ligamen tersebut.

Cedera ACL umumnya terjadi pada olahraga yang melibatkan gerakan berhenti, berputar, atau melompat secara tiba-tiba.

Sepak bola, basket, dan hoki es merupakan beberapa contoh olahraga yang melibatkan perubahan arah dengan cepat, sehingga berpotensi membuat ligamen menjadi tegang atau bahkan putus.

10. Cedera Hamstring

Seperti namanya, cedera hamstring adalah jenis cedera yang melibatkan hamstring atau otot-otot di bagian belakang paha.

Cedera ini dapat berupa ketegangan ringan hingga robek otot secara total, di mana kondisi ini dapat menyebabkan memar dan pembengkakan yang membuat sulit menekuk lutut dan berjalan.

11. Gegar Otak

Gegar otak atau disebut Mild Traumatic Brain Injury (TBI) merupakan cedera yang terjadi ketika ada benturan atau guncangan, sehingga menyebabkan otak bergerak cepat di dalam tengkorak.

Adapun gejala yang muncul pada jenis cedera ini dapat berupa pusing, sakit kepala, kebingungan, hingga gangguan memori.

Meskipun cedera ini biasanya bersifat sementara, gegar otak tetap dapat menimbulkan komplikasi serius, sehingga istirahat dan penanganan medis sangat diperlukan untuk mendukung proses pemulihan.

Kesimpulan

Demikian penjelasan tentang jenis-jenis cedera olahraga yang penting untuk diketahui. Jadi, jangan sampai disepelekan, ya!

Untuk meminimalisasi potensi terjadinya cedera, mulai latihan secara rutin agar kekuatan dan daya tahan otot dapat meningkat.

Di FIT HUB, kamu bisa mengakses berbagai kelas fitness, fasilitas latihan gym yang lengkap, hingga, pendampingan dari PT profesional.

Yuk, segera bergabung di FIT HUB dan coba juga program free trial-nya!

Blog Terkait

Membership

Personal Trainer

Kelas

Blog

Jadwal Kelas

Lokasi Klub

Fasilitas

Tentang Kami

Karir

Syarat & Ketentuan

Kebijakan Privasi

FAQs

Brand Partnership

Corporate Membership

[email protected]

[email protected]

[email protected]

Layanan Pengaduan Konsumen