Mengenal Microsleep: Tidur Singkat yang Perlu Diwaspadai

Cakra

Cakra

Personal Trainer di FIT HUB Nipah Mall Makassar

Microsleep adalah salah satu kondisi berbahaya yang dapat mencelakai pengidapnya. Pasalnya, seseorang dapat mengalami microsleep kapan saja dan di mana saja, termasuk pada saat mengemudi.

Selain dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas, microsleep juga bisa terjadi pada saat menonton TV, di sekolah, di tempat kerja, atau saat mengoperasikan mesin yang membutuhkan kehati-hatian ekstra.

Oleh sebab itu, microsleep adalah kondisi yang tidak boleh disepelekan dan harus segera diatasi dengan penanganan yang tepat.

Lantas hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menyikapi kondisi ini? Yuk, pelajari lebih lanjut tentang microsleep dengan terus membaca artikel ini sampai akhir!

Apa itu Microsleep?

Dikutip dari laman WebMD, microsleep adalah episode tidur singkat yang umumnya berlangsung selama sepersekian detik atau kurang dari 30 detik.

Selama episode yang singkat tersebut, pengidap microsleep sangat mungkin tidak menyadari ketika ia akan terlelap.

Microsleep akan membuat pengidapnya kehilangan kesadaran untuk sementara waktu dan tidak dapat merespon rangsangan eksternal, seperti isyarat visual maupun suara.

Bahkan jika mata masih terbuka, pengidap microsleep sangat mungkin tidak menyadari bahwa ia sedang terlelap.

Umumnya, microsleep dipahami sebagai respons tubuh terhadap kelelahan yang sangat parah, di mana otak seolah mematikan sebagian kecil fungsi kesadarannya untuk istirahat.

Episode microsleep juga dapat terlihat berbeda pada setiap individu, tapi kondisi ini sering kali ditunjukkan dengan mata yang memejam sebentar atau ketika pengidapnya mengalami kehilangan fokus dan perhatian.

Penyebab Microsleep

Penyebab Microsleep - freepik.jpg

Faktor penyebab microsleep pada dasarnya sangat bervariasi, di mana pengidapnya bisa saja memerlukan pendekatan khusus dan berbeda.

Untuk informasi selengkapnya, berikut adalah 5 faktor yang dapat menjadi penyebab microsleep:

1. Kurang Tidur

Kurangnya durasi tidur adalah penyebab paling umum dari microsleep. Ketika tubuh tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, pada gilirannya tubuh akan kesulitan untuk tetap terjaga.

Kebutuhan otak untuk beristirahat akan meningkat saat seseorang tidak mendapatkan cukup waktu tidur. Oleh sebab itu, microsleep merupakan mekanisme kompensasi otak untuk mendapatkan waktu istirahat yang dibutuhkan.

2. Gangguan Tidur

Beberapa jenis gangguan tidur kronis seperti narkolepsi, sleep apnea, dan insomnia adalah kondisi yang dapat mengganggu kualitas dan kuantitas tidur.

Akibatnya, otak yang kurang mendapatkan cukup waktu untuk istirahat akan memicu terjadinya microsleep.

3. Aktivitas yang Monoton

Melakukan tugas atau aktivitas yang repetitif dan membosankan dalam waktu yang lama juga dapat membuat fungsi tubuh untuk tetap waspada menjadi berkurang.

Aktivitas yang monoton tidak cukup untuk merangsang otak tetap fokus dan waspada terhadap suatu rangsangan, sehingga seseorang menjadi lebih mudah terlelap ke dalam keadaan microsleep.

4. Fungsi Ritme Sirkadian yang Terganggu

Ritme sirkadian adalah siklus 24 jam dan merupakan bagian dari jam internal tubuh yang mengatur siklus tidur-bangun.

Salah satu fungsi ritme sirkadian yang paling utama adalah menentukan seberapa waspada dan kapan kamu akan merasakan kantuk sepanjang hari.

Jika ritme sirkadian terganggu, misalnya karena disebabkan oleh kerja shift malam atau jet lag, seseorang yang berada dalam kondisi tersebut dapat berisiko mengalami microsleep.

5. Penggunaan Obat atau Zat Tertentu

Kondisi microsleep diketahui juga dapat terjadi sebagai efek samping dari penggunaan berbagai jenis obat seperti dopamin, ropinirole, serta obat penenang seperti antihistamin.

Selain itu, zat adiktif seperti alkohol juga dapat menekan sistem saraf pusat, yang pada gilirannya akan mengurangi kemampuan otak untuk tetap terjaga.

Bahaya Microsleep

Microsleep sangatlah berbahaya mengingat dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya peringatan, apalagi jika pengidapnya sedang berada pada situasi yang memerlukan perhatian penuh.

Berikut adalah beberapa risiko bahaya dari microsleep:

1. Bahaya saat Berkendara

Mengalami microsleep pada saat berkendara adalah salah satu skenario yang paling berbahaya. Bahkan jika kehilangan kesadaran selama beberapa detik sekalipun, risiko kecelakaan serius sangat mungkin terjadi.

2. Bahaya saat Mengoperasikan Mesin

Bagi seseorang yang mengoperasikan mesin atau peralatan berat seperti dalam ranah industri, microsleep merupakan suatu hal yang dapat menyebabkan kecelakaan fatal.

Tidur secara singkat sangat berbahaya terutama untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan fokus dan kehatian-hatian yang tinggi. Oleh sebab itu, microsleep harus segera ditangani.

3. Penurunan Produktivitas

Dalam rutinitas sehari-hari, microsleep dapat memengaruhi kinerja dan produktivitas pengidapnya.

Microsleep dapat mengganggu konsentrasi, meningkatkan risiko melakukan kesalahan, hingga mengganggu efisiensi dalam melakukan suatu aktivitas kerja.

4. Gangguan Kesehatan

Perlu diingat bahwa microsleep adalah salah satu indikasi yang menunjukkan tubuh tidak mendapatkan cukup istirahat.

Jika dibiarkan, gangguan tidur kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius seperti depresi, hipertensi, obesitas, hingga memicu penyakit jantung.

Cara Menghindari Microsleep

Cara Menghindari Microsleep - freepik.jpg

Berikut adalah beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menghindari microsleep:

1. Mencukupi Waktu Tidur

National Sleep Foundation menjelaskan bahwa cara terbaik untuk menghindari microsleep adalah dengan memprioritaskan kualitas tidur atau memastikan kamu mendapatkan waktu tidur yang cukup.

Orang dewasa umumnya membutuhkan sekitar 7-8 jam tidur setiap harinya. Dengan tidur yang cukup dan teratur, ini akan membantu mengurangi risiko kelelahan yang dapat memicu microsleep.

2. Olahraga Secara Rutin

Olahraga memiliki peran penting dalam membantu meningkatkan kualitas tidur sekaligus berperan untuk menghindari microsleep.

Hal ini dikarenakan aktivitas fisik dapat melepaskan neurotransmitter seperti serotonin dan endokrin yang membuat fisik dan pikiran menjadi lebih rileks.

3. Memerhatikan Konsumsi Stimulan dan Alkohol

Meskipun stimulan seperti kafein dapat membantumu tetap terjaga, mengonsumsinya secara berlebihan akan mengganggu pola tidur yang pada akhirnya dapat menyebabkan kelelahan.

Hindari konsumsi kafein di sore dan malam hari, terutama pada saat menjelang tidur. Selain itu, batasi juga konsumsi alkohol secara berlebihan agar kamu bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik.

Kesimpulan

Microsleep dapat memicu kondisi yang berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Jadi jangan menyepelekan masalah ini, ya!

Seperti telah dijelaskan, aktivitas fisik seperti berolahraga merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas tidur. Maka mulai untuk mempertimbangkan berolahraga secara rutin dari sekarang.

Daftarkan dirimu menjadi member FIT HUB untuk mendapatkan berbagai benefit, mulai dari pilihan kelas fitness yang beragam, fasilitas gym, hingga bimbingan dari personal trainer.