Perbedaan kalori dan lemak kerap membingungkan banyak orang, khususnya bagi mereka yang ingin memperhatikan asupan makanan sehari-hari.
Padahal, memahami kedua hal ini sangatlah penting agar kamu bisa mengatur kebutuhan nutrisi tubuh secara lebih tepat.
Dengan memahaminya, kamu bisa lebih mudah merancang pola makan yang seimbang, efektif, dan sesuai dengan tujuan kebugaranmu.
Apa itu Kalori?
Dikutip dari situs Garden of Goodness, kalori dipahami sebagai satuan energi dalam makanan, dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi dasar.
Saat kamu makan, tubuh akan mengubah kalori menjadi energi yang bisa digunakan, termasuk untuk hal-hal esensial seperti saat beraktivitas fisik sehari-hari.
Makanan dan minuman yang kamu konsumsi mengandung kalori dalam bentuk karbohidrat, protein, dan lemak, yang kemudian kandungan ini akan diubah tumbuh menjadi energi.
Penting untuk dipahami bahwa setiap jenis nutrisi memiliki jumlah kalori yang berbeda, ini tergantung pada komposisi makronutriennya.
Dengan pemahaman ini, kamu bisa lebih mudah dalam menyeimbangkan asupan energi yang sesuai dengan kebutuhan harian.
Selain itu, jumlah asupan kalori harian yang kamu butuhkan juga penting untuk mempertahankan, menambah, atau menurunkan berat badan.
Jadi, jika kamu mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar atau digunakan, berat badan akan bertambah.
Begitupun sebaliknya, jika kamu membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi, berat badan dapat menurun.
Apa itu Lemak?
Menurut NIH, lemak adalah salah satu makronutrien penting yang berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh.
Selain energi, lemak juga berperan dalam penyerapan vitamin, pelindung organ, hingga menjaga suhu tubuh tetap stabil.
Lemak sendiri terbagi ke dalam beberapa jenis, di antaranya adalah lemak jenuh, lemak tak jenuh, dan lemak trans.
Setiap jenis lemak ini memiliki karakteristik dan pengaruh berbeda terhadap kesehatan tubuh, sehingga penting memperhatikan jumlah konsumsinya dengan bijak.
Lemak jenuh merupakan jenis lemak yang biasanya ditemuk pada produk hewani seperti daging, mentega, dan keju, serta berpotensi meningkatkan kadar kolesterol jika dikonsumsi secara berlebihan.
Sementara itu, lemak tak jenuh baik tunggal maupun ganda dapat ditemukan pada minyak zaitun, kacang-kacangan, dan ikan, memiliki manfaat untuk mendukung kesehatan jantung dan fungsi otak.
Di sisi lain, lemak trans adalah lemak yang diproduksi secara industri, dan termasuk ke dalam jenis yang paling berbahaya jika dikonsumsi karena dapat meningkatkan berbagai risiko kesehatan serius.
Lemak trans sendiri dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL), sehingga konsumsi berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Oleh karena itu, dengan konsumsi lemak yang tepat, tubuh bisa tetap berenergi, metabolisme menjadi optimal, dan risiko penyakit berbahaya bisa ditekan.
Perbedaan Kalori dan Lemak
Setelah memahami definisi kalori dan lemak, pelajari juga perbedaan di antara keduanya secara lebih detail berikut ini:
1. Fungsi Dasar
Seperti yang telah disinggung, kalori menunjukkan seberapa banyak energi yang bisa diperoleh tubuh dari makanan dan minuman yang kamu konsumsi.
Tubuh membutuhkan kalori sebagai bahan bakar untuk menjalankan berbagai fungsi dasar, seperti bergerak, bernapas, hingga berpikir.
Di lain sisi, lemak dibutuhkan tidak hanya sebagai sumber energi, tetapi juga menjadi salah satu komponen pembentuk sel dan berperan dalam penyerapan vitamin.
Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa melihat bahwa kalori adalah satuan energi, sedangkan lemak adalah zat yang memberi energi dan manfaat tambahan bagi kesehatan.
2. Kandungan Energi
Sebagai satuan energi, kalori tidak membedakan dari mana energi itu berasal, namun lebih tergantung pada komposisi makronutriennya.
Karbohidrat dan protein menyumbang sekitar 4 kalori per gram, sementara lemak memberikan 9 kalori per gram.
Dari sini bisa dilihat, bahwa lemak lebih padat energi dibanding makronutrien lain, sehingga lemak memiliki kontribusi kalori yang lebih banyak.
Dengan begitu, kamu bisa menyeimbangkan jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh tanpa mengesampingkan kualitas sumber energinya.
3. Peran dalam Tubuh
Kalori bisa berasal dari karbohidrat, protein, maupun lemak, serta memiliki peran sebagai indikator jumlah energi yang dibutuhkan dan digunakan tubuh.
Sementara itu, peran lemak lebih kompleks daripada sekadar sumber energi, di mana zat ini juga berperan sebagai bantalan organ, pelindung saraf, dan komponen penting dalam pembentukan hormon.
Sifat multifaset inilah yang membuat lemak menjadi nutrisi vital, sehingga konsumsi yang tepat sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh.
4. Dampak pada Kesehatan dan Pengelolaan Tubuh
Di dalam konteks manajemen berat badan, kalori berlebih maupun defisit dapat memengaruhi berat badan secara langsung.
Jika asupan kalori melebihi kebutuhan tubuh, energi ekstra akan disimpan dalam bentuk lemak dan menyebabkan kenaikan berat badan.
Sedangkan jika kalori yang dikonsumsi sedikit daripada yang dibakar, tubuh akan menggunakan cadangan energi yang bisa mendorong penurunan berat badan.
Penting juga untuk diingat, pilih makanan yang menyediakan sumber lemak sehat berkualitas, seperti yang terkandung di dalam alpukat, ikan berlemak, dan biji-bijian.
Di saat yang sama, batasi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan trans, karena kedua jenis lemak ini sangat berisiko memicu berbagai risiko penyakit berbahaya.
Kesimpulan
Dengan memahami perbedaan kalori dan lemak, kamu bisa merancang menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin kamu capai.
Di samping memerhatikan asupan nutrisi melalui pola makan seimbang, kamu juga perlu memastikan tubuh tetap aktif dengan berolahraga, ini penting agar kesehatan fisik dan mental dapat dicapai secara lebih optimal.
Yuk, bergabung menjadi member FIT HUB untuk mendapatkan beragam benefit seperti akses kelas kebugaran gratis, fasilitas gym yang lengkap, hingga pendampingan dari PT berpengalaman.
