Topik olahraga saat haid masih sering memicu perdebatan. Ada yang merasa justru lebih segar saat tetap aktif bergerak di hari-hari menstruasi, tapi tidak sedikit pula yang memilih berhenti total karena takut nyeri bertambah atau tubuh jadi lebih lelah.
Di sisi lain, banyak yang merasa performa olahraga justru meningkat setelah haid selesai. Lalu, sebenarnya mana yang lebih optimal antara olahraga saat haid atau setelah haid? Jawabannya tidak sesederhana hitam-putih.
Setiap fase siklus menstruasi membawa perubahan hormon yang memengaruhi energi, kekuatan, fokus, hingga risiko cedera.
Dengan memahami perbedaannya, kamu bisa menyesuaikan jenis dan intensitas olahraga agar tetap aman, nyaman, dan efektif.
Dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap perbedaan olahraga saat haid dan setelah haid, dari sisi fisiologis, performa, hingga rekomendasi jenis olahraga yang paling cocok di masing-masing fasenya.
Memahami Siklus Menstruasi dan Pengaruhnya pada Tubuh
Penting untuk memahami bahwa siklus menstruasi umumnya terbagi menjadi beberapa fase utama, yaitu:
- Fase menstruasi (haid)
- Fase folikular (setelah haid hingga ovulasi)
- Fase ovulasi
- Fase luteal (setelah ovulasi hingga haid berikutnya)
Artikel ini akan fokus pada perbandingan fase pertama (haid) dan fase setelahnya, terutama fase folikular, karena perbedaan hormonal di dua fase ini cukup signifikan dan berdampak langsung pada aktivitas fisik.
Olahraga saat Haid
Saat haid, kadar hormon estrogen dan progesteron berada pada titik terendah. Kondisi ini memengaruhi banyak hal, mulai dari energi, suasana hati, hingga respons tubuh terhadap latihan fisik.
Kelebihan Olahraga Saat Haid
Meski sering dihindari, olahraga saat haid sebenarnya memiliki beberapa manfaat, terutama jika dilakukan dengan jenis dan intensitas yang tepat.
1. Membantu mengurangi nyeri haid
Gerakan ringan dapat meningkatkan aliran darah dan merangsang pelepasan endorfin yang berperan sebagai pereda nyeri alami. Healthline juga menambahkan jika melakukan aerobic dapat mengurangi gejala nyeri haid.
2. Mengurangi kembung dan rasa tidak nyaman
Aktivitas fisik ringan membantu sistem pencernaan bekerja lebih baik dan mengurangi retensi cairan.
3. Menjaga mood tetap stabil
Haid sering disertai perubahan suasana hati. Olahraga dapat membantu menstabilkan emosi dan mengurangi rasa mudah lelah secara mental.
4. Menjaga konsistensi kebiasaan olahraga
Tetap aktif meski sedang haid membantu menjaga rutinitas dan disiplin jangka panjang.
Tantangan Olahraga saat Haid
Di sisi lain, olahraga saat haid juga memiliki tantangan yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa di antaranya:
- Energi lebih rendah: penurunan hormon dan kehilangan darah bisa membuat tubuh lebih cepat lelah.
- Risiko nyeri dan kram: latihan dengan intensitas tinggi bisa memperparah kram perut atau nyeri punggung bawah.
- Fokus dan motivasi menurun: sebagian orang merasa lebih sensitif dan kurang bersemangat saat haid.
Karena itu, kunci utama olahraga saat haid adalah menyesuaikan intensitas dan mendengarkan sinyal tubuh.
Olahraga Setelah Haid
Setelah haid selesai, tubuh memasuki fase folikular. Di fase ini, kadar estrogen mulai meningkat yang berdampak positif pada performa fisik dan mental.
Kelebihan Olahraga Setelah Haid
Banyak orang merasa olahraga setelah haid lebih optimal karena beberapa alasan berikut:
- Energi dan stamina meningkat: kenaikan estrogen membantu meningkatkan daya tahan dan kekuatan otot.
- Pemulihan otot lebih cepat: tubuh cenderung lebih responsif terhadap latihan dan proses recovery berjalan lebih efisien.
- Fokus dan motivasi lebih baik: secara mental, banyak orang merasa lebih percaya diri dan bersemangat setelah haid.
- Potensi peningkatan performa: ini adalah fase yang ideal untuk mencoba latihan baru, meningkatkan beban, atau mengejar target kebugaran.
Tantangan Olahraga Setelah Haid
Meski terasa lebih optimal, olahraga setelah haid tetap memiliki hal yang perlu diwaspadai, misalnya:
- Terlalu memaksakan diri: merasa lebih kuat, beberapa orang cenderung overtraining.
- Risiko cedera jika kurang pemanasan: energi tinggi tetap perlu diimbangi dengan persiapan tubuh yang baik.
Dengan manajemen latihan yang tepat, fase ini bisa dimanfaatkan secara maksimal tanpa mengorbankan kesehatan.
Olahraga Saat Haid vs Setelah Haid
1. Sisi Energi dan Stamina
- Olahraga saat haid: energi cenderung lebih rendah, cocok untuk intensitas ringan hingga sedang.
- Setelah haid: energi meningkat, ideal untuk latihan intensitas sedang hingga tinggi.
2. Sisi Kenyamanan Tubuh
- Olahraga saat haid: perlu lebih selektif karena potensi kram dan nyeri.
- Setelah haid: tubuh lebih nyaman dan responsif terhadap gerakan.
3. Sisi Tujuan Latihan
- Olahraga saat haid: fokus pada pemeliharaan kebugaran, relaksasi, dan recovery.
- Setelah haid: fokus pada peningkatan performa, kekuatan, dan progres.
4. Sisi Konsistensi
Keduanya sama-sama penting. Olahraga saat haid menjaga konsistensi, sementara olahraga setelah haid mendukung pencapaian target.
Rekomendasi Jenis Olahraga di Masing-Masing Fase
Olahraga yang Cocok saat Haid
Untuk fase ini, pilih aktivitas yang low impact dan tidak terlalu membebani tubuh, seperti:
- Jalan santai
- Yoga ringan atau stretching
- Pilates dengan intensitas rendah
- Bersepeda santai
- Latihan pernapasan dan mobility
Jenis olahraga ini mendukung olahraga saat haid agar tetap aman dan efektif.
Olahraga yang Cocok Setelah Haid
Setelah haid, kamu bisa mulai meningkatkan intensitas latihan dengan mencoba beberapa latihan ini:
- Strength training
- HIIT (jika tubuh siap)
- Lari atau cardio intensitas sedang
- Latihan interval
- Olahraga kompetitif
Fase ini ideal untuk mengejar target kebugaran atau progres latihan.
Mana yang Lebih Optimal?
Jika pertanyaannya adalah mana yang lebih optimal untuk performa maksimal, jawabannya cenderung olahraga setelah haid.
Tubuh berada dalam kondisi hormonal yang lebih mendukung peningkatan kekuatan, stamina, dan fokus.
Namun, jika tujuanmu adalah kesehatan jangka panjang, konsistensi, dan keseimbangan tubuh, maka olahraga saat haid tetap memiliki peran penting.
Olahraga tidak harus selalu tentang performa puncak, tetapi tentang menjaga tubuh tetap aktif dan sehat sesuai kondisinya.
Tips Tetap Aman Berolahraga di Setiap Fase
- Dengarkan tubuhmu: tidak semua orang merasakan haid dengan cara yang sama.
- Sesuaikan intensitas: turunkan intensitas saat haid dan tingkatkan secara bertahap setelahnya.
- Perhatikan nutrisi dan hidrasi: zat besi, protein, dan cairan sangat penting, terutama saat haid.
- Jangan merasa bersalah jika perlu istirahat: pahami bahwa istirahat juga bagian dari gaya hidup sehat.
Kesimpulan
Perbedaan antara olahraga saat haid dan setelah haid bukan soal boleh atau tidak, melainkan soal penyesuaian. Saat haid, fokuslah pada kenyamanan, pemulihan, dan menjaga rutinitas. Setelah haid, manfaatkan peningkatan energi untuk mendorong progres latihan.
Dengan memahami sinyal tubuh dan perubahan hormonal, kamu bisa berolahraga dengan lebih cerdas, aman, dan optimal di setiap fase siklus menstruasi.
Supaya olahragamu tetap aman, pastikan untuk berlatih di tempat yang nyaman seperti FIT HUB. Dengan alat olahraga yang premium serta fasilitas yang lengkap, kamu pastinya bisa berolahraga dengan nyaman meski dalam keadaan haid.
Tertarik mencoba berolahraga di FIT HUB? Yuk, klaim free trial-nya sekarang juga!



