Pernah nggak kamu merasa otot tubuh mengecil, lemas, atau nggak sekuat dulu? Kondisi ini bisa jadi tanda atrofi otot.
Walau terdengar sepele, atrofi otot bisa berdampak serius pada kualitas hidup kalau nggak segera ditangani.
Di Indonesia sendiri, kasus atrofi otot sering kali muncul pada orang yang jarang bergerak, punya penyakit kronis, atau usia lanjut.
Padahal, menjaga kekuatan otot penting banget untuk aktivitas sehari-hari, dari hal sederhana seperti berjalan, mengangkat barang, sampai menjaga postur tubuh.
Apa Itu Atrofi Otot?
Atrofi otot adalah kondisi ketika otot menyusut atau mengecil karena serabut otot berkurang. Akibatnya, otot jadi lemah dan sulit menjalankan fungsinya.
Melansir Cleveland Clinic, atrofi bisa terjadi pada satu otot tertentu, tapi juga bisa melibatkan banyak otot di tubuh.
Tubuh manusia punya ratusan otot yang bekerja setiap hari. Kalau kamu jarang menggunakannya atau ada gangguan kesehatan tertentu, otot-otot itu bisa melemah seiring waktu.
Penyebab Atrofi Otot
Ada banyak hal yang bisa memicu atrofi otot. Beberapa yang paling sering terjadi adalah:
1. Kurang Bergerak (disuse atrophy)
Misalnya, saat kamu lama sakit dan hanya berbaring di tempat tidur. Otot yang jarang dipakai lama-lama akan mengecil.
2. Penuaan (sarcopenia)
Semakin bertambah usia, massa otot akan menurun secara alami. Kalau tidak dilawan dengan olahraga dan pola makan sehat, atrofi otot bisa makin cepat terjadi.
3. Penyakit Saraf atau Cedera
Gangguan saraf seperti stroke, cedera tulang belakang, atau penyakit ALS bisa menyebabkan otot kehilangan fungsi karena sinyal sarafnya terganggu.
4. Kurang Nutrisi
Otot butuh protein, vitamin, dan mineral untuk tumbuh. Kalau pola makan sehari-hari tidak seimbang, tubuh jadi kekurangan bahan bakar untuk menjaga otot tetap kuat.
Gejala Atrofi Otot
Setiap orang bisa mengalami gejala atrofi otot yang berbeda-beda, tergantung penyebab dan tingkat keparahannya. Tapi secara umum, ada beberapa tanda yang bisa kamu perhatikan:
-
Otot terlihat mengecil atau tidak seimbang. Misalnya, salah satu lengan atau kaki terlihat lebih kecil dari sisi lainnya. Perubahan ini biasanya terjadi perlahan, jadi kadang tidak langsung disadari sampai perbedaannya cukup jelas.
-
Tubuh terasa lemah dan cepat lelah. Aktivitas sederhana yang biasanya nggak masalah, seperti berjalan agak jauh, naik tangga, atau sekadar mengangkat barang ringan tiba-tiba terasa berat dan bikin cepat capek.
-
Kesulitan bergerak. Gerakan sehari-hari jadi terbatas, misalnya susah jongkok, berdiri lama, atau mengangkat tangan tinggi. Kondisi ini bisa mengganggu aktivitas harian dan bikin kamu jadi kurang leluasa beraktivitas.
-
Muncul rasa nyeri, kaku, atau ketidaknyamanan pada otot. Ada orang yang merasa pegal terus-menerus, ada juga yang mengalami rasa kaku sehingga sulit digerakkan. Sensasi ini bisa bikin tubuh terasa nggak enak sepanjang hari.
-
Berat badan turun tanpa alasan jelas. Penurunan berat badan tanpa perubahan pola makan atau olahraga bisa jadi tanda adanya penyusutan massa otot.
Kalau kamu mulai merasakan tanda-tanda di atas, sebaiknya jangan diabaikan. Melansir Healthline, semakin cepat kondisi atrofi otot ditangani, semakin besar peluang otot kamu bisa pulih dan kembali berfungsi dengan baik.
Cara Mengatasi Atrofi Otot
Atrofi otot bisa diatasi atau minimal dikendalikan. Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:
1. Olahraga Rutin
Latihan beban, yoga, atau sekadar jalan kaki bisa membantu merangsang otot agar kembali aktif.
2. Asupan Nutrisi Seimbang
Pastikan kamu mengonsumsi cukup protein, vitamin D, dan kalsium. Protein membantu membangun otot, sementara vitamin D dan kalsium menjaga tulang tetap kuat.
3. Terapi Medis
Kalau atrofi otot disebabkan oleh penyakit saraf atau kondisi serius lain, dokter mungkin akan menyarankan pengobatan tertentu, termasuk obat-obatan atau operasi.
4. Gaya Hidup Sehat
Hindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol berlebihan. Keduanya bisa mempercepat kerusakan otot dan memperlambat pemulihan.
Cara Mencegah Atrofi Otot
Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan? Berikut beberapa kebiasaan yang bisa kamu lakukan sehari-hari untuk mencegah atrofi otot:
- Tetap aktif bergerak: jangan biarkan tubuh terlalu lama diam. Kalau kamu kerja di depan komputer, usahakan istirahat sejenak untuk stretching.
- Rutin olahraga: minimal 3 kali seminggu, dengan kombinasi latihan kekuatan dan kardio.
- Jaga pola makan sehat: konsumsi makanan kaya protein seperti ikan, telur, kacang-kacangan, serta sayur dan buah.
- Tidur cukup: otot juga butuh waktu untuk pulih saat kamu tidur.
Kesimpulan
Atrofi otot adalah kondisi serius yang bisa mengganggu aktivitas harian kamu. Penyebabnya beragam, mulai dari kurang gerak, penuaan, hingga penyakit saraf. Gejalanya biasanya terlihat dari otot yang mengecil, tubuh yang lemah, dan pergerakan yang terbatas.
Tapi kamu nggak perlu khawatir berlebihan. Dengan olahraga rutin, pola makan sehat, serta dukungan medis jika diperlukan, atrofi otot bisa diatasi. Nah, kalau kamu ingin punya pola hidup lebih aktif dan terarah, gabung jadi member gym di FIT HUB bisa jadi langkah tepat.
Dengan fasilitas lengkap dan program latihan yang sesuai kebutuhan, kamu bisa menjaga otot tetap sehat, kuat, dan siap menemani aktivitas sehari-hari. Yuk, daftar member FIT HUB sekarang!



