Bagi sebagian orang yang sering nge-gym, istilah chicken legs gym pasti sudah tidak asing lagi. Istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika seseorang memiliki tubuh bagian atas yang berotot, bidang, dan terlihat kekar, tapi bagian kaki (terutama paha dan betis) terlihat kecil, kurus, atau tidak seimbang dengan tubuh bagian atas.
Akibatnya, penampilan terlihat “aneh” karena proporsinya tidak seimbang, seperti ayam yang berkaki kurus. Hal ini pun bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya kurang waktu istirahat atau sering begadang, kurang maksimal saat latihan, hingga tidak menambah beban secara perlahan saat leg day, melansir Men’s Journal.
Sekilas, masalah chicken legs gym memang terdengar sepele, bahkan sering dijadikan bahan bercandaan di kalangan fitness enthusiast. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, kondisi ini bukan hanya soal estetika atau penampilan luar saja.
Ada banyak dampak negatif dari mengabaikan latihan kaki yang bisa memengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh, performa olahraga, hingga risiko cedera jangka panjang.
Dampak Negatif Chicken Legs
Inilah beberapa dampak dari memiliki chicken legs dan pentingnya untuk mulai melatih bagian kaki di gym!
1. Proporsi Tubuh Tidak Seimbang
Dampak paling terlihat dari chicken legs tentu saja adalah masalah estetika. Bayangkan saja, tubuh bagian atas terlihat seperti superhero, tapi bagian bawahnya tampak rapuh. Ketidakseimbangan ini sering membuat orang kehilangan rasa percaya diri.
Namun, lebih dari sekadar penampilan, proporsi tubuh yang tidak seimbang juga memengaruhi postur. Kaki yang lemah tidak bisa menopang beban tubuh dengan maksimal, sehingga berdiri atau bergerak pun bisa terlihat janggal.
2. Kekuatan Tubuh Jadi Tidak Optimal
Kaki adalah fondasi utama tubuh. Hampir semua aktivitas sehari-hari, mulai dari berjalan, berlari, melompat, hingga berdiri lama, bergantung pada kekuatan kaki.
Jika seseorang hanya fokus pada bench press, pull-up, atau shoulder press tanpa melatih squat, lunges, atau deadlift, maka kekuatan tubuh bagian bawah akan jauh tertinggal.
Kondisi chicken legs ini menyebabkan ketidakseimbangan ini semakin jelas. Akibatnya, meski otot dada atau lengan terlihat besar, performa fisik secara keseluruhan tidak sebaik yang terlihat. Dalam olahraga fungsional atau aktivitas nyata, kekuatan kaki yang kurang akan sangat terasa.
3. Risiko Cedera Lebih Tinggi
Kaki yang lemah berarti stabilitas tubuh juga berkurang. Saat berlari, melompat, atau bahkan saat mengangkat beban berat, kaki yang tidak kuat bisa menyebabkan distribusi beban tidak merata.
Inilah yang meningkatkan risiko cedera, baik di bagian lutut, pinggul, maupun punggung bawah. Banyak atlet atau gym-goers yang mengalami masalah seperti ACL injury atau nyeri punggung karena otot kaki tidak cukup kuat menopang gerakan mereka.
Jadi, chicken legs gym bukan sekadar masalah visual, tapi juga ancaman nyata bagi kesehatan sendi dan otot.
4. Menghambat Progres Fitness
Latihan kaki termasuk latihan dengan intensitas tinggi karena melibatkan otot-otot besar, seperti quadriceps, hamstring, glute, dan betis.
Saat kita melatih kaki, tubuh memproduksi lebih banyak hormon anabolik alami seperti testosteron dan growth hormone yang berperan penting dalam pertumbuhan otot secara keseluruhan.
Kalau latihan kaki diabaikan, produksi hormon ini pun lebih sedikit, sehingga progres membentuk otot bagian atas juga bisa terhambat. Dengan kata lain, malas melatih kaki justru membuat pertumbuhan otot tubuh secara keseluruhan tidak maksimal.
5. Gangguan Postur Tubuh
Tubuh bagian atas yang berat dengan otot besar, jika tidak diimbangi dengan kekuatan kaki, bisa memengaruhi postur tubuh. Ketika berdiri, tubuh akan cenderung mencondongkan beban ke satu sisi, atau lutut terasa mudah goyah.
Lama-kelamaan, hal ini bisa menimbulkan masalah postur seperti lordosis (punggung bawah melengkung berlebihan) atau nyeri punggung kronis.
Postur tubuh yang buruk bukan hanya memengaruhi penampilan, tapi juga kenyamanan dalam bergerak sehari-hari.
6. Mengurangi Performa dalam Olahraga Lain
Buat kamu yang hobi olahraga di luar gym, chicken legs bisa menjadi hambatan besar. Misalnya, saat bermain sepak bola, basket, atau olahraga lari, kaki yang lemah jelas akan membuat performa berkurang.
Kamu mungkin kuat saat melakukan bench press, tapi ketika harus sprint, lompatan, atau bertahan di lapangan, ketahanan dan kekuatan kaki yang kurang akan langsung terasa.
Banyak atlet profesional menekankan pentingnya leg day karena kaki yang kuat adalah kunci untuk meningkatkan performa di hampir semua cabang olahraga.
7. Kesehatan Jangka Panjang Bisa Terganggu
Dampak negatif chicken legs gym tidak hanya dirasakan saat ini, tetapi juga bisa memengaruhi kesehatan jangka panjang.
Kaki yang lemah membuat tulang dan sendi bekerja lebih keras menopang tubuh, sehingga berpotensi mempercepat masalah degeneratif seperti osteoarthritis di kemudian hari.
Selain itu, melatih kaki secara rutin juga membantu meningkatkan kepadatan tulang, sehingga bisa mengurangi risiko osteoporosis saat usia menua. Jadi, menghindari leg day sama saja mengorbankan kesehatan di masa depan.
8. Mengurangi Rasa Percaya Diri
Bagi sebagian orang, penampilan fisik yang proporsional adalah motivasi utama pergi ke gym. Chicken legs sering kali membuat rasa percaya diri turun, apalagi jika orang lain memperhatikan ketidakseimbangan tubuh tersebut.
Rasa tidak percaya diri ini bisa berdampak pada kehidupan sosial, termasuk rasa minder saat berolahraga di depan orang lain. Padahal, dengan sedikit usaha ekstra untuk rutin melatih kaki, masalah ini sebenarnya bisa diatasi.
Cara Mengatasi Chicken Legs di Gym
Kabar baiknya, chicken legs bukanlah kondisi permanen. Dengan konsistensi, kaki bisa dilatih hingga seimbang dengan tubuh bagian atas. Beberapa latihan penting yang tidak boleh dilewatkan antara lain:
- Squat (back squat, front squat, goblet squat)
- Deadlift (conventional atau Romanian deadlift)
- Lunges (walking lunges, reverse lunges)
- Leg press
- Calf raises untuk membentuk betis
Latihan ini sebaiknya dimasukkan minimal 1–2 kali dalam seminggu dengan intensitas yang serius, bukan sekadar formalitas. Jangan lupa juga untuk menjaga asupan nutrisi yang mendukung pertumbuhan otot kaki.
Kesimpulan
Fenomena chicken legs di gym memang sering dianggap sebagai bahan lelucon di kalangan pecinta fitness, tapi dampak negatifnya jauh lebih serius daripada sekadar soal estetika.
Jadi, jangan pernah skip leg day. Ingat, kaki bukan hanya fondasi penampilan tubuh, tapi juga kunci untuk performa, kesehatan, dan kualitas hidup yang lebih baik.
Kamu bisa memulai melatih bagian kaki dengan alat-alat gym premium yang ada di FIT HUB, lho. Jika masih bingung memulai latihannya, kamu bisa mengandalkan bantuan dari personal trainer. Yuk, gabung jadi member FIT HUB sekarang juga!



