Kenali Manfaat Hiking untuk Kesehatan dan Perbedaanya dengan Trekking
Mastono
Personal Trainer di FIT HUB Nipah Mall Makassar
Hiking adalah salah satu aktivitas berjalan kaki di alam terbuka yang cukup populer, biasanya melalui jalur yang menantang.
Kegiatan ini tidak hanya menawarkan pengalaman yang seru, tetapi juga membawa banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental.
Jika kamu sering merasa jenuh dengan rutinitas sehari-hari dan ingin merasakan ketenangan di alam terbuka, mungkin hiking bisa jadi pilihan yang tepat.
Yuk, kita jelajahi lebih lanjut tentang apa itu hiking, manfaatnya, dan bagaimana perbedaannya dengan trekking.
Definisi Hiking
Hiking adalah kegiatan berjalan kaki di alam terbuka, yang biasanya jalur-jalur yang dilalui sudah ditentukan. Aktivitas ini umumnya dilakukan di perbukitan, pegunungan, atau kawasan alam lainnya.
Melansir Torch, hiking berasal dari kata kerja bahasa Inggris "to hike" yang berarti "gerak kaki". Tujuan utama hiking adalah menikmati keindahan alam, berolahraga, atau sekadar mencari ketenangan di luar rutinitas sehari-hari.
Berbeda dengan jalan-jalan biasa di taman kota, hiking melibatkan perjalanan yang lebih panjang dan terkadang lebih menantang.
Kamu bisa melakukan hiking dalam waktu setengah hari, satu hari penuh, atau bahkan beberapa hari dengan bermalam di alam terbuka.
Manfaat Hiking
Hiking menawarkan sejumlah manfaat yang luar biasa bagi kesehatan fisik dan mental. Berikut adalah 9 manfaat hiking yang perlu kamu ketahui:
1. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Dikutip dari Cleveland Clinic, hiking dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Dengan berjalan di alam terbuka, kamu melatih jantung untuk bekerja lebih efisien, meningkatkan sirkulasi darah, dan menurunkan tekanan darah.
Dr. Matthew Kampert, ahli kedokteran olahraga, menjelaskan bahwa meningkatkan kapasitas latihan atau VO2 max melalui hiking dapat menurunkan tingkat kematian secara keseluruhan.
Jadi, setiap langkah yang kamu ambil saat hiking bermanfaat untuk kesehatan jantungmu di masa depan.
2. Memperkuat Otot dan Tulang
Hiking melibatkan berbagai kelompok otot, terutama di bagian kaki dan inti tubuh.
Saat kamu mendaki bukit atau menuruni lembah, otot-otot kaki bekerja keras yang membuatnya lebih kuat seiring waktu.
Selain itu, berjalan dengan membawa ransel juga dapat membantu memperkuat tulang, khususnya tulang belakang.
Menurut penelitian, setelah usia 40 tahun, kita kehilangan sekitar 1% kepadatan tulang per tahun.
Nah, hiking ini dapat membantu memperlambat prosesnya bahkan membantu mencegah osteoporosis di kemudian hari.
3. Meningkatkan Keseimbangan
Berjalan di medan yang tidak rata seperti bebatuan atau akar pohon dapat membantu melatih keseimbangan tubuh, lho.
Saat hiking, kamu mengembangkan kekuatan yang berperan besar dalam keseimbangan. Di mana, kamu harus bisa merasakan perubahan pusat gravitasi, menyesuaikannya, dan memiliki kekuatan untuk melakukan penyesuaian tersebut.
Hal ini sangat bermanfaat untuk mencegah risiko jatuh, terutama bagi orang yang lebih tua.
4. Menurunkan Risiko Diabetes
Hiking dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin yang sangat bermanfaat dalam mencegah dan mengelola diabetes.
Jadi, jika kamu memiliki penyakit diabetes atau gula darahmu tinggi, kamu bisa menurunkannya dengan melakukan latihan berkala seperti hiking.
5. Membantu Menurunkan Berat Badan
Sebagai bentuk olahraga yang melibatkan seluruh tubuh, hiking adalah cara yang efektif untuk membakar kalori dan membantu menurunkan berat badan.
Hiking dapat membantu kamu untuk membakar lemak sambil mempertahankan massa otot. Hal ini penting karena otot bisa membantu meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga membakar lebih banyak kalori bahkan saat istirahat.
6. Mengurangi Stres dan Kecemasan
Melansir National Park Service (NPS), berada di alam terbuka dan melakukan aktivitas fisik dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi tingkat stres serta kecemasan.
Penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di alam dapat mengurangi risiko depresi. Sebab, warna hijau di alam memiliki efek menenangkan yang dapat mengatur aktivitas parasimpatis tubuhmu dan menurunkan respons fight or flight.
Selain itu, saat berolahraga, tubuh melepaskan endorfin yakni hormon yang dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan rasa senang.
7. Meningkatkan Kualitas Tidur
Setelah kamu melakukan hiking, kemungkinan besar tidurmu akan jadi lebih nyenyak. Ini karena aktivitas fisik saat hiking dan terkena sinar matahari membantu tubuh mengatur pola tidur.
Kalau tidurmu berkualitas, tubuh akan lebih siap untuk melakukan hiking atau aktivitas fisik lainnya keesokan harinya. Jadi, hiking bisa bikin tidur lebih lelap dan tubuh lebih bugar.
8. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Jika rutin hiking, sistem kekebalan tubuh bisa jadi lebih kuat sehingga kamu lebih tahan terhadap penyakit ringan seperti flu dan pilek.
Saat kamu berada di alam, tubuh terpapar berbagai mikroorganisme yang bisa membantu meningkatkan keragaman mikrobioma di usus.
Di mana, mikrobioma ini berperan penting dalam menjaga kekebalan tubuh. Jadi, hiking tidak hanya membuat tubuh lebih bugar, tapi juga bisa membantu melindungi kamu dari penyakit.
Perbedaan Hiking dengan Trekking
Hiking dan trekking sebenarnya memiliki beberapa perbedaan. Mengutip Bikehike, berikut adalah beberapa perbedaan utama antara hiking dan trekking:
1. Durasi
- Hiking: Biasanya berlangsung setengah hari hingga beberapa hari.
- Trekking: Dapat berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
2. Tingkat Kesulitan
- Hiking: Umumnya lebih mudah dan cocok untuk pemula.
- Trekking: Cenderung lebih menantang dan memerlukan tingkat kebugaran yang lebih tinggi.
3. Medan
- Hiking: Biasanya dilakukan di jalur yang sudah ditentukan dan relatif mudah diakses.
- Trekking: Sering melibatkan perjalanan di medan yang lebih sulit dan terpencil, kadang tanpa jalur yang jelas.
4. Persiapan
- Hiking: Memerlukan persiapan seperti sepatu yang nyaman dan beberapa perbekalan dasar.
- Trekking: Membutuhkan persiapan yang lebih matang, termasuk perencanaan rute, perlengkapan khusus, dan mungkin izin khusus.
5. Peralatan
- Hiking: Cukup dengan sepatu hiking, ransel kecil, dan perbekalan dasar.
- Trekking: Memerlukan peralatan lebih lengkap seperti tenda, peralatan masak, dan perlengkapan survival.
6. Tujuan
- Hiking: Biasanya untuk rekreasi, menikmati alam, atau olahraga ringan.
- Trekking: Sering kali untuk petualangan, eksplorasi, atau mencapai tujuan tertentu (misalnya, puncak gunung yang jauh).
7. Kondisi Fisik
- Hiking: Cocok untuk berbagai tingkat kebugaran, termasuk pemula.
- Trekking: Memerlukan kondisi fisik yang lebih prima dan pengalaman outdoor yang lebih banyak.
8. Lokasi
- Hiking: Dapat dilakukan di berbagai tempat, termasuk taman nasional, hutan kota, atau area rekreasi.
- Trekking: Sering dilakukan di daerah terpencil, pegunungan tinggi, atau wilayah yang jarang dijamah manusia.
9. Risiko
- Hiking: Risiko relatif rendah, terutama jika dilakukan di jalur yang sudah dikenal.
- Trekking: Memiliki risiko yang lebih tinggi karena medan yang lebih menantang dan durasi yang lebih panjang.
Kesimpulan
Terlepas dari perbedaannya, baik hiking maupun trekking sama-sama menawarkan pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi kesehatan.
Ingat, pilihlah aktivitas yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalamanmu. Dengan semua manfaat yang ditawarkan, tidak mengherankan jika hiking semakin populer sebagai cara untuk menjaga kebugaran dan kesehatan mental.
Namun, jika kamu merasa belum siap untuk hiking atau ingin meningkatkan kebugaran terlebih dahulu, yuk coba daftar jadi member FIT HUB.
FIT HUB menawarkan berbagai fasilitas dan program latihan yang dapat membantu mempersiapkan tubuh kamu untuk hiking. Yuk, daftar sekarang!